Jakarta, CNBC Indonesia – Bank yang tergabung dalam grup Salim adalah PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 32,81 miliar pada kuartal I 2024. Jumlah tersebut turun 44,22% YoY atau YoY dari Rp 58,83 miliar.
Bahkan, kinerja top line bank tersebut meningkat. Dalam laporan rinci keuangan BINA periode Maret 2024, pendapatan bunga pada tiga bulan pertama tahun ini meningkat 29,2% year-on-year menjadi Rp797,13 miliar dari sebelumnya Rp617,03 miliar.
Beban bunga juga meningkat 40,46% year-on-year menjadi Rp606,72 miliar. Pendapatan bunga bersih kemudian hanya meningkat tipis secara year-on-year sebesar 2,87% menjadi Rp 431,94 miliar.
Sejumlah beban operasional Bank Ina pun mengalami peningkatan, seperti biaya tenaga kerja menjadi Rp65,60 miliar, biaya promosi menjadi Rp1,3 miliar, dan beban lain-lain meningkat Rp56,73 miliar. Beban operasional lainnya mengalami peningkatan year-on-year sebesar 32,35% menjadi Rp 143,02 miliar.
Pada fungsi intermediasi, BINA mencatatkan penyaluran pinjaman sebesar Rp12,42 triliun, meningkat secara year-on-year sebesar 12,15%. Seiring dengan pertumbuhan tersebut, rasio kredit bermasalah (NPL) pun mengalami peningkatan, yakni NPL gross naik menjadi 2,67% dari sebelumnya 1,52% dan NPL net naik menjadi 0,97% dari sebelumnya 0,34%.
Dari sisi pembiayaan, bank milik Anthoni Salim ini menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 22,60 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini. Jumlah tersebut meningkat 31,01% year-on-year dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp17,25 triliun.
Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) menurun menjadi 54,95% dari 64,14% pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan BINA masih memiliki ruang untuk ekspansi dalam penyaluran pinjaman.
Namun rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 25,88%, turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 28,11%.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel lain
Boy Thohir, Salim dan Gibran Tiba di Undangan Bos SEPAKBOLA, Ada Apa?
(ahh/ahh)
Quoted From Many Source
